Page 20 - velodrome
P. 20
diperoleh 1 kontraktor sebagai pemenang. Kontraktor tersebut adalah ES
Global;
5. Output Spesification: Spesifikasi yang dibutuhkan oleh Pemprof DKI adalah
Velodrome bertaraf internasional, berdasarkan hal tersebut, pembangunan
velodrome menggunakan Kemiringan lintasan sebesar 15 derajat hingga 45
derajat serta panjang lintasan sebesar 250. Selain itu, kayu yang digunakan
adalah kayu yang berasal dari negara Siberia. Penanganan kayu tersebut pun
harus dijaga kelembabannya antara 40%-70%;
6. Award Criteria: Kontraktor memperoleh hasil evaluasi yang baik dari
Pemprov DKI Jakarta, sebab telah melakukan Percepatan demi percepatan
sehingga Velodrome dapat terbangun lebih awal dibandingkan waktu
sasaran. Hal tersebut pula yang menyebabkan terbitnya sertifikat secara dini.
Setelah mendapatkan kabar baik tersebut, atlet nasional balap sepeda
Indonesia, dengan cepat berpindah tempat untuk melakukan pelatihan.
Semula dan pada umumnya, kegiatan pelatihan dilakukan di kota Solo; dan
7. Formulation of Output Spesification: hasil dari kerjasama adalah suksesnya
pembangunan velodrome yang dapat terukur melalui suksesnya uji coba.
Hasil dari uji coba disampaikan melalui Homologation Certificate (sertifikat
persetujuan) oleh UCI dan ditandatangani oleh Kepala Trek UCI, Gilles
Peruzzi pada 30 Mei 2018 yang menyatakan bahwa trek Velodrome lolos
sertifikasi kategori level 1.
Dari beberapa poin di atas, dapat diketahui bagaimana sebuah kemitraan
yang dilakukan dalam pembangunan Velodrome, dari awal pembangunan
hingga tahap pengelolaan. Ke depannya kemitraan yang dibutuhkan pada sisi
penjagaan mutu fasilitas yang telah tersedia adalah mengembangkan kualitas
sumber daya manusia mengacu kepada tugas utama dari DISPORA dalam
penyediaan dan pembinaan kepada para atlit. Penggunaan material lintasan yang
berasal dari kayu tentunya memiliki masa guna, sehingga kedepannya masih
membutuhkan berbagai pihak supaya Velodrome tetap sesuai dengan standar
internasional mengingat perusahaan domestic masih memiliki keterbatasan.
Sedangkan untuk penyediaan dan pembinaan kepada atlit tentunya DISPORA
perlu melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan atlit-atlit
STUDI KASUS JAKARTA INTENATIONAL VELADROME 18